Minggu, 14 November 2010

Genetika vs. Evolusi, Sains ataukah Mitos?

Genetika dan Evolusi merupakan konsep yang saling bermusuhan sejak pertama kali kedua konsep ini dikeluarkan, Gregor Mendel, ebagai Bapak Genetika, dan Charles Darwin, sebagai Bapak Evolusi, hidup dalam masa yang sama yaitu ± th 1858. Pada saat Darwin menyatakan bahwa suatu ciptaan dapat berubah menjadi ciptaan lainnya, Mendel menyatakan bahwa karakteristik individual selalu terjaga konstan. Pemikiran Darwin didasarkan pada kesalahan dan ide yang belum teruji tentang penurunan sifat, sedangkan kesimpulan Mendel didasarkan pada hasil percobaan yang dilakukan dengan teliti.
Awalnya Darwin melakukan observasi pada bentuk paruh burung Finch dari Kepulauan Galapagos. Dalam bukunya ‘The Origin of Species’, Darwin menyatakan tiap individu pada setiap species memiliki kemungkinan untuk survive. Oleh karena itu, individu tersebut harus berjuang dan mengadaptasikan diri untuk mempertahankan eksistensinya. Pada tahap ini, individu tersebut dapat menjadi varian baru atau menjadi bentuk termodifikasi (naturally selection).
Saat yang bersamaan, Mendel melakukan persilangan pada kacang polong dengan perbedaan sifat pada biji, kulit biji, warna polong, bunga dan batang. Mendel melakukan pengujian sampai generasi ke dua dengan ribuan ulangan. Hasilnya didapatkan nilai perbandingan yang selalu konstan. Mendel menyatakan karakteristik tiap individu selalu terjaga konstan, perbedaan yang ada antar organisme dalam satu spesies disebabkan oleh adanya variasi.
Hasil penelitian Mendel tidak pernah mendapat apresiasi, sampai 42 tahun kemudian Hugo de Vries dan Carl Correns melakukan pengujian ulang terhadap hasil penemuan Mendel. Hugo de Vries tidak mengerti tentang hasil penelitian yang diperolehnya, sampai ia membaca tulisan Mendel yang juga menunjukkan hasil yang sama tentang penurunan sifat pada organisme. Melalui de Vries, Mendelisme kemudian dinyatakan oleh ahli-ahli biologi sebagai suatu sains.
Di sisi lain, tidak pernah ada yang mengetahui dasar dari Teori Evolusi. Beberapa creationist menyatakan bahwa pemikiran Darwin didasarkan pada penolakan Darwin akan adanya Sang Pencipta dengan mengelak fakta-fakta adanya ciptaan yang menyatakan keberadaanNya. Hanya dengan mengabaikan fakta-fakta Genetika modern yang memungkinkan untuk mempertahankan sebuah fiksi Teori Evolusi.
Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan adanya pengujian ulang yang memperkuat fakta, Genetika telah dinyatakan sebagai bagian dari keilmuan Biologi. Tetapi disisi lain, Evolusi yang diperkirakan terjadi pada masa lampau, tidak berulang dan tanpa saksi mata kini hanya tinggal sebagai cerita fiksi atau mitos. Sekarang mari kita lihat beberapa fakta Genetika yang membantu kita membangun sebuah keilmuan Biologi berdasarkan penciptaan dan bukan sebuah cerita fiksi evolusi. Untuk memudahkan pemahaman kita tentang perbedaan antar ciptaan yang satu dengan yang lainnya, maka fakta-fakta terkait sumber variasi dikelompokkan menjadi 5, meliputi: lingkungan, persilangan / rekombinasi, mutasi, rekayasa genetika, dan penciptaan.

Lingkungan
Lingkungan merupakan segala faktor eksternal yang mempengaruhi suatu ciptaan selama hidupnya. Misalnya: ada orang yang kulitnya lebih hitam dari yang lain karena sering terkenana sinar matahari. Ada juga orang yang memiliki otot lebih besar dibandingkan yang lain karena terbiasa melakukan pekerjaan fisik yang berat. Semua variasi yang disebabkan oleh lingkungan tidak akan ditrunkan pada generasi berikutnya. Hanya variasi yang bersifat genetis yang diturunkan ke generasi berikutnya.
Charles Darwin tidak sependapat dengan hal itu. Menurut Darwin, suatu ciptaan dapat berubah menjadi ciptaan lain karena faktor lingkungan. Darwin mengutip pendapat Lammarck (1809) tentang leher jerapah yang dapat bertambah panjang untuk menjangkau daun-daunan yang lebih tinggi. Darwin berpendapat perpanjangan leher jerapah ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya. 
Persilangan/Recombinasi
Persilangan atau rekombinasi memungkinkan terjadinya penggabungan gen dari individu yang berbeda dalam satu spesies. Hal ini menyebabkan seorang anak akan memiliki gen-gen yang merupakan kombinasi kedua orang tuanya, sehingga gen anak akan mirip orang tuanya tetapi akan tidak sama persis. Penelitian Gregor Mendel tentang prinsip rekombinasi ini memberi kontribusi besar dalam ilmu Genetika.  Mendel menunjukkan jika suatu sifat tersembunyi (tidak muncul) pada suatu generasi, sifat tersebut tidak sepenuhnya hilang namun akan muncul pada generasi mendatang. Jika suatu sifat baru muncul pada suatu generasi, sebenarnya disebabkan oleh faktor genetis karena sifat itu telah ada jauh pada generasi sebelumnya. Rekombinasi juga menyebabkan pembatasan variasi hanya dapat terjadi dalam satu spesies dan jenis variasinyapun terbatas hanya pada kombinasi gen-gen yang telah ada sebelumnya.
Hasil observasi Darwin pada burung finch di kepulauan Galapagos dianggap sebagai salah satu bukti adanya evolusi karena Darwin menjumpai berbagai macam bentuk paruh yang berbeda yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan burung tersebut. Namun dengan adanya pengetahuan tentang Genetika modern, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan bentuk paruh burung finch ini dapat terjadi karena variasi akibat adanya proses rekombinasi. Varian-varian yang muncul sekarang adalah akibat ekspresi variabilitas kombinasi gen-gen yang telah ada sebelumnya.

Mutasi
Mutasi atau perubahan susunan urutan DNA kini dianggap sebagai salah satu faktor yang mendukung adanya evolusi. Seperti telah diketahui bahwa DNA merupakan materi genetis yang mengkode penurunan sifat dari generasi ke generasi. Mutasi dapat disebabkan oleh adanya radiasi, virus, transposon, bahan kimia yang bersifat mutagenic ataupun karena eror pada saat proses replikasi DNA. Mutasi dapat menyebabkan berbagai jenis perubahan, dari tidak menyebabkan efek apapun (silent mutation), menyebabkan perubahan pada hasil ekspresi gen, sampai menyebabkan hasil ekspresi gen tidak berfungsi atau berubah secara total.
Penelitian yang dilakukan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) menunjukkan bahwa mutasi dapat merubah protein hasil ekspresi gen  menjadi sangat berbahaya. Sekitar 70% perubahan yang disebabkan oleh mutasi mengakibatkan efek yang buruk. Beberapa dampak terjadinya mutasi pada manusia atau hewan adalah munculnya penyakit degeneratif (kerusakan fungsi organ) dan kanker yang berujung pada kematian. Misalnya mutasi akibat pola makan tidak sehat dan lingkungan ekstrim yang penuh dengan mutagen berbahaya.
Sebenarnya sel mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan akibat adanya mutasi baik yang tidak menyebabkan perubahan ekspresi gen sampai yang berdampak buruk pada kelangsungan hidup. Sel memiliki DNA repair system, yang melibatkan kerja enzim untuk memperbaiki urutan DNA yang mengalami mutasi.  Sebenarnya setiap pengkopian 10.000-100.000 pasangan basa pada proses replikasi DNA terjadi eror 1 kali. Hal ini menunjukkan bahwa mutasi dapat terjadi setiap hari, namun mengapa tidak ada perubahan ekstrim yang terjadi pada tubuh kita? Hal itu karena adanya  DNA repair system yang melakukan proofreading pada proses pengkopian DNA sehingga meminimalkan terjadinya mutasi.

Rekayasa Genetika
Kemajuan ilmu dalam bidang bioteknologi mendorong dikambangkannya teknologi DNA rekombinan yang memungkinkan membuat varietas baru yang diinginkan. Berbagai varietas baru telah berhasil ditemukan, misal: jagung tahan hama, tomat tidak mudah busuk, beras dengan kandungan provitamin A, E.coli penghasil insulin, dll. Rekayasa genetika yang dilakukan umunya menyisipkan gen dari suatu organisme ke organisme lain yang bertujuan untuk peningkatan kualitas kehidupan manusia. Walaupun telah dilakukan berbagai macam rekayasa genetis, suatu ciptaan tidak akan pernah berubah menjadi ciptaan lain. Rekayasa genetika hanya menambahkan atau mengurangi sifat tertentu suatu organisme sehingga dihasilkan varian baru.

Penciptaan
Satu-satunya sumber variasi yang dapat menciptakan berbagai spesies yang dapat kita lihat sekarang adalah adanya proses penciptaan. Hanya proses penciptaan yang dapat menjelaskan asal mula dari manusia, hewan maupun tanaman yang ada di sekeliling kita sekarang.

REFFERENCES
Darwin, C. 1958. On the Origin of Species By Means of Natural Selection. The New American Library.
Lane P. L. 1995. Genetics: Enemy of Evolution Creation. Research Society Quarterly 31(4)
Patman, K. 1998. Genetics: no friend of evolution A highly qualified biologist tells it like it is. Creation 20(2):20–22
Laurence Moran. 1997. The Modern Synthesis of Genetics and Evolution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar